TRADISI
ISLAM NUSANTARA
1.
Halal Bi Halal
Halal bi halal adalah tradisi yang hanya ada di Indonesia yang kemudian menjadi tradisi di
negara rumpun Melayu. Halal bi halal adalah acara maaf-memaafkan pada hari raya Idul Fitri.
Idul Fitri merupakan sebuah kemenangan umat Islam yang selama bulan Ramadhan telah berhasil
melawan berbagai godaan.
negara rumpun Melayu. Halal bi halal adalah acara maaf-memaafkan pada hari raya Idul Fitri.
Idul Fitri merupakan sebuah kemenangan umat Islam yang selama bulan Ramadhan telah berhasil
melawan berbagai godaan.
2. Upacara Mauludan dan
Sekaten
Upacara Mauludan merupakan perayaan
hari lahir Rasulullah SAW. Upacara ini masih dilakukan
oleh sebagian masyarakat Indonesia sampai
sekarang. Pelaksanaannya pada tanggal 11 dan 12
Rabiul Awal. Upacara Mauludan pertama kali
diadakan oleh Shalehuddin Al-Ayyubi (1138-1193 M)
dengan tujuan untuk menyebarkan kembali
semangat kaum muslimin dalam membela Islam.
Di Keraton Surakarta dan Yogyakarta,
peringatan kelahiran Rasulullah dikenal dengan nama
Sekaten, yang berasal dari kata
Syahadatain (Dua kalimat syahadat). Puncak Sekaten ditandai
dengan Grebeg Mauludan yang diadakan tepat
pada 12 Rabiul Awal pukul 08.00 pagi. Dengan
dikawal oleh 10 macam prajurit keraton,
sebuah gunungan yang terbuat dari beras ketan,
makanan,buah-buahan dan sayuran akan
dibawa dari istana Kemandungan melewati Sitihinggil
dan Pagelaran menuju Masjid Agung untuk
dido’akan. Setelah itu, gunungan akan dibawa dan
dibagikan
kepada masyarakat.
Grebeg Sekaten Yogyakarta
3. Dugderan
Dugderan adalah sebuah upacara di Kota
Semarang yang diadakan untuk menandai bahwa
bulan puasa telah datang.
Kata Dugder diambil dari perpaduan bunyi dugdug,
dan bunyi Meriam
yang mengikuti kemudian
diasumsikan dengan derr. Dugderan
dilaksanakan tepat 1 hari sebelum
bulan puasa.
Kegiatan ini meliputi
pasar rakyat yang dimulai sepekan sebelum dugderan, karnaval yang
diikuti oleh pasukan
merah putih, drum band, pasukan
pakaian adat “BHINNEKA TUNGGAL IKA,”
diikuti
meriam, Warak Ngendok dan
berbagai potensi kesenian yang ada di Kota Semarang. Ciri khas
acara ini adalah Warak
Ngendok, sejenis binatang rekaan yang bertubuh kambing, berkepala
naga kulit sisik emas, visualisasi
waak ngendok dibuat dari kertas warna-warni. Acara ini
diselenggarakan pukul 08.00 hingga
Maghrib. Di hari yang sama juga diselenggarakan festival
Warak dan Jipin Blantenan.
Warak Ngendok pada Festival Dugderan
4. Selikuran
Upacara Selikuran merupakan tradisi Keraton Surakarta dan Yogyakarta setiap
tanggal 21
Ramadhan untuk menyambut malam Lailatul Qadar. Malem Selikuran ditandai dengan
kirab
seribu tumpeng, yang diawali
dari halaman Pagelaran Keraton Surakarta, berjalan menyusuri
Jalan Slamet Riyadi dan
berakhir di Taman Sriwedari Solo. Upacara Malem Selikuran merupakan
bentuk ucapan syukur kepada
Yang Maha Kuasa serta sebagai wujud permohonan keselamatan.
Selain itu, kegiatan ini juga
merupakan bentuk pelestarian budaya Jawa.
Acara Malem Selikuran
5. Upacara Selamatan
Selamatan adalah upacara sedekah makanan dan do’a bersama yang bertujuan untuk
memohon keselamatan
dan kesejahteraan untuk ahli keluarga yang menyelenggarakan. Biasanya
untuk hajatan berangkat
haji ke Masjidil Haram,keberangkatan anak yang bersekolah jauh dan
lain-lain.
Acara Selamatan di Cibodas
6. Upacara Bancakan
Upacara Bancakan adalah upacara sedekah makanan karena suatu hajat leluhur,
berkaitan
dengan masalah dum-duman (pembagian) terhadap kenikmatan kekuasaan dan kekayaan
dengan maksud menghindari
konflik yang disebabkan pembagian yang tidak adil. Bancakan
sering digunakan dalam acara
bagi waris, sisa hasil usaha dan keuntungan perusahaan.
7. Grebeg Besar
Di Kabupaten Demak kegiatan Grebeg Besar diselenggarakan secara rutin dalam
rangka
memelihara kebudayaan leluhur. Kegiatan tersebut mampu membangkitkan semangat
dan
kebanggan warga Demak, karena
saat itu, terpancar kejayaan Demak di masa lalu. Catatan
sejarah Kabupaten Demak
memang tak bisa lepas dari perjuangan Wali Songo sebagai penyebar
Agama Islam di Pulau Jawa.
Figur utamanya adalah Raden Patah dan Sunan Kalijaga yang diakui
sebagai tokoh besar yang berpengaruh
dalam sejarah Kabupaten Demak.
Tradisi Grebeg Besar pada awalnya tak hanya sekali setahun pada Idul Adha.
Semula terdapat
empat Grebeg Besar, yaitu Grebeg Maulud, Grebeg Dal, Grebeg Syawal dan Grebeg
Besar.
8. Didong
Merupakan salah satu tradisi kebanggan masyarakat Gayo, Aceh. Didong
dipentaskan oleh dua
kelompok
yang terdiri dari banyak orang, dengan bantal (kampas) yang ditepuk-tepuk
sebagai alat
musiknya.
Dalam Bahasa Gayo, kelompok ini biasa disebut ulu atau kelop. Sementara para
senimannya dipanggil dengan sebutan ceh.
Sebagai refleksi kuat atas budaya masyarakat Gayo, Didong kerap kali dianggap
sebagai
nyanyian
rakyat. Padahal, bila diteliti lebih jauh
Didong juga bisa dikatakan sebagai kesenian
Islam. Salah satu
simbol Islam di dalam Didong adalah para
senimannya acapkali mengenakan
kopyah atau penutup
kepala sejenis songkek. Simbol Islam lainnya
dalam Didong adalah
senimannya menggunakan
pakaian yang sangat tertutup dan sopan. Selain
itu, syair dalam
Didong mengisyaratkan sisi spiritual
yang sangat kuat untuk pendengarnya. Bahkan,
di titik yang
lebih jauh, antara musik rebana dengan
musik Didong sebenarnya tak jauh berbeda.
Salah satu
fungsi Didong adalah sebagai kritik sosial
atas penyimpangan dalam masyarakat.
Kesenian Didong dari Gayo, Aceh
9. Pesta Tabuik
Di daerah Sumatera Barat terdapat suatu prosesi benda ritual yang dinamakan
tabuik. Upacara
ini
diadakan untuk memperingati gugurnya Husein
bin Ali (Cucu Rasulullah SAW). Husein gugur
saat
mempertahankan haknya sebagai pewaris tahta
Khalifah Syiah yang diangkat oleh Raja
Yazid dari
Bani Umayyah.
Tradisi Pesta Tabuik di Sumatera Barat
10. Rebo Wekasan
Rebo Wekasan adalah sebuah upacara yang diselenggarakan pada Selasa malam atau
malam
Rabu. Di Yogyakarta, tepatnya di Desa Wonokromo, Plered, dan Bantul juga
mengklaim
menyelenggarakan Rebo Wekasan. Konon, hari Rabu terakhir dalam bulan
Safar merupakan hari
bertemunya Sunan Hamengkubuwono I dengan Kyai Faqih Usman. Berdasarkan
hari itulah
kemudian
masyarakat menamakannya dengan upacara rebo
wekasan atau rebo pungkasan.
Upacara ini
dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur
kepada Tuhan, serta rasa terima kasih
kepada kyai
pertama di Wonokromo: Kyai Faqih Usman atau
Kyai Welit yang bisa
menyembuhkan segala
penyakit dan dapat memberi berkah untuk
kesuksesan usaha atau tujuan-
tujuan tertentu.
Puncak Acara Rebo Wekasan: Kirab Lemper Raksasa
11. Burdah Pengayaman
Kesenian tradisional Islam di Indonesia yang memadukan unsur seni tabuh rebana
dengan
syair pujian kepada
Rasulullah SAW ini lumrah disebut dengan burdah. Biasanya, burdah
seringkali dilantunkan pada
saat menyambut kelahiran bayi, khitanan, atau hajatan lain. Akan
tetapi, burdah paling sering
dilantunkan saat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Syair-
syair yang ditulis oleh Imam
Busyiri (1213-1297 M), seorang penyair besar dan ulama sufi
kelahiran Mesir ini memang indah
dan seringkali didendangkan umat Islam di seluruh dunia.
Rebana Sebagai Pengiring Burdah Pengayaman
Sebenarnya, judul asli syair burdah adalah Al-Kawakib Ad-Durriyyah yang terdiri
dari 160 bait.
Namun, istilah burdah lebih akrab karena berhubungan dengan pengalaman
spiritual penulisnya.
Suatu ketika, Imam Busyiri bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW dan diberi
mantel (burdah),
seperti yang diberikan Rasulullah SAW kepada Ka’ab bin Zuhair. Ia
terkejut atas mimpi tersebut,
hingga membuatnya terperanjat dan meloncat dari tempat tidur. Anehnya,
sakit lumpuh yang
dideritanya berangsur sembuh. Ia terharu atas peristiwa itu dan secara
spontan melontarkan
kalimat-kalimat indah berupa pujian
terhadap Rasulullah SAW sehingga jadilah syair burdah
tersebut.
Sumber Gambar dan Artikel :
Google Images
www.wikipedia.org
www.sosbud.kompasiana.com
www.sosbud.kompasiana.com
archive.kaskus.co.id
www.jogjasekaten.wordpress.com
www.inourhands12.blogspot.com
www.eventsolo.com
www.dedemsajjo.blogspot.com
Buku Pelajaran Agama Islam kelas IX SMP
Woww..itz look likes a New Sound of Music Dudes...U have developed quite rapidly this website ... thazz awesome enough ..i like this one. continue on..and to all visitor don't forget to like, comment, or visit to my website hayyurafigovernment.blogspot.com .. thanks to all..>>
ReplyDelete