Saturday, 14 February 2015

Tradisi Islam Nusantara

TRADISI ISLAM NUSANTARA

1. Halal Bi Halal
          Halal bi halal adalah tradisi yang hanya ada di Indonesia yang kemudian menjadi tradisi di
     negara rumpun Melayu. Halal bi halal adalah acara maaf-memaafkan pada hari raya Idul Fitri.
     Idul Fitri merupakan sebuah kemenangan umat Islam yang selama bulan Ramadhan telah berhasil
     melawan berbagai godaan.

2. Upacara Mauludan dan Sekaten
        Upacara Mauludan merupakan perayaan hari lahir Rasulullah SAW. Upacara ini masih dilakukan
     oleh sebagian masyarakat Indonesia sampai sekarang. Pelaksanaannya pada tanggal 11 dan 12
     Rabiul Awal. Upacara Mauludan pertama kali diadakan oleh Shalehuddin Al-Ayyubi (1138-1193 M)
     dengan tujuan untuk menyebarkan kembali semangat kaum muslimin dalam membela Islam.
         Di Keraton Surakarta dan Yogyakarta, peringatan kelahiran Rasulullah dikenal dengan nama
     Sekaten, yang berasal dari kata Syahadatain (Dua kalimat syahadat). Puncak Sekaten ditandai
     dengan Grebeg Mauludan yang diadakan tepat pada 12 Rabiul Awal pukul 08.00 pagi. Dengan
     dikawal oleh 10 macam prajurit keraton, sebuah gunungan yang terbuat dari beras ketan,
     makanan,buah-buahan dan sayuran akan dibawa dari istana Kemandungan melewati Sitihinggil
     dan Pagelaran menuju Masjid Agung untuk dido’akan. Setelah itu, gunungan akan dibawa dan
     dibagikan kepada masyarakat.


Grebeg Sekaten Yogyakarta

3. Dugderan
             Dugderan adalah sebuah upacara di Kota Semarang yang diadakan untuk menandai bahwa
     bulan puasa telah datang. Kata Dugder diambil dari perpaduan bunyi dugdug, dan bunyi Meriam
     yang mengikuti kemudian diasumsikan dengan derr. Dugderan dilaksanakan tepat 1 hari sebelum
     bulan puasa.
             Kegiatan ini meliputi pasar rakyat yang dimulai sepekan sebelum dugderan, karnaval yang
     diikuti oleh pasukan merah putih, drum band, pasukan pakaian adat “BHINNEKA TUNGGAL IKA,”
     meriam, Warak Ngendok dan berbagai potensi kesenian yang ada di Kota Semarang. Ciri khas  
     acara ini adalah Warak Ngendok, sejenis binatang rekaan yang bertubuh kambing, berkepala
     naga kulit sisik emas, visualisasi waak ngendok dibuat dari kertas warna-warni. Acara ini
     diselenggarakan pukul 08.00 hingga Maghrib. Di hari yang sama juga diselenggarakan festival
     Warak dan Jipin Blantenan.

Warak Ngendok pada Festival Dugderan

4. Selikuran
         Upacara Selikuran merupakan tradisi Keraton Surakarta dan Yogyakarta setiap tanggal 21
     Ramadhan untuk menyambut malam Lailatul Qadar. Malem Selikuran ditandai dengan kirab
     seribu tumpeng, yang diawali dari halaman Pagelaran Keraton Surakarta, berjalan menyusuri
     Jalan Slamet Riyadi dan berakhir di Taman Sriwedari Solo. Upacara Malem Selikuran merupakan
     bentuk ucapan syukur kepada Yang Maha Kuasa serta sebagai wujud permohonan keselamatan.
     Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bentuk pelestarian budaya Jawa.


Acara Malem Selikuran

5. Upacara Selamatan
         Selamatan adalah upacara sedekah makanan dan do’a bersama yang bertujuan untuk
    memohon keselamatan dan kesejahteraan untuk ahli keluarga yang menyelenggarakan. Biasanya
    untuk hajatan berangkat haji ke Masjidil Haram,keberangkatan anak yang bersekolah jauh dan
    lain-lain.

Acara Selamatan di Cibodas

6. Upacara Bancakan
         Upacara Bancakan adalah upacara sedekah makanan karena suatu hajat leluhur, berkaitan
     dengan masalah dum-duman (pembagian) terhadap kenikmatan kekuasaan dan kekayaan
     dengan maksud menghindari konflik yang disebabkan pembagian yang tidak adil. Bancakan
     sering digunakan dalam acara bagi waris, sisa hasil usaha dan keuntungan perusahaan.

7. Grebeg Besar
         Di Kabupaten Demak kegiatan Grebeg Besar diselenggarakan secara rutin dalam rangka
     memelihara kebudayaan leluhur. Kegiatan tersebut mampu membangkitkan semangat dan
     kebanggan warga Demak, karena saat itu, terpancar kejayaan Demak di masa lalu. Catatan
     sejarah Kabupaten Demak memang tak bisa lepas dari perjuangan Wali Songo sebagai penyebar
     Agama Islam di Pulau Jawa. Figur utamanya adalah Raden Patah dan Sunan Kalijaga yang diakui
     sebagai tokoh besar yang berpengaruh dalam sejarah Kabupaten Demak.
         Tradisi Grebeg Besar pada awalnya tak hanya sekali setahun pada Idul Adha. Semula terdapat
     empat Grebeg Besar, yaitu Grebeg Maulud, Grebeg Dal, Grebeg Syawal dan Grebeg Besar.

8. Didong
         Merupakan salah satu tradisi kebanggan masyarakat Gayo, Aceh. Didong dipentaskan oleh dua
     kelompok yang terdiri dari banyak orang, dengan bantal (kampas) yang ditepuk-tepuk sebagai alat
     musiknya. Dalam Bahasa Gayo, kelompok ini biasa disebut ulu atau kelop. Sementara para
     senimannya dipanggil dengan sebutan ceh.
         Sebagai refleksi kuat atas budaya masyarakat Gayo, Didong kerap kali dianggap sebagai
     nyanyian rakyat. Padahal, bila diteliti lebih jauh Didong juga bisa dikatakan sebagai kesenian
     Islam. Salah satu simbol Islam di dalam Didong adalah para senimannya acapkali mengenakan
     kopyah atau penutup kepala sejenis songkek. Simbol Islam lainnya dalam Didong adalah
     senimannya menggunakan pakaian yang sangat tertutup dan sopan. Selain itu, syair dalam
     Didong mengisyaratkan sisi spiritual yang sangat kuat untuk pendengarnya. Bahkan, di titik yang
     lebih jauh, antara musik rebana dengan musik Didong sebenarnya tak jauh berbeda. Salah satu
     fungsi Didong adalah sebagai kritik sosial atas penyimpangan dalam masyarakat.


Kesenian Didong dari Gayo, Aceh 

9. Pesta Tabuik
         Di daerah Sumatera Barat terdapat suatu prosesi benda ritual yang dinamakan tabuik. Upacara
     ini diadakan untuk memperingati gugurnya Husein bin Ali (Cucu Rasulullah SAW). Husein gugur
     saat mempertahankan haknya sebagai pewaris tahta Khalifah Syiah yang diangkat oleh Raja
     Yazid dari Bani Umayyah.


Tradisi Pesta Tabuik di Sumatera Barat 

10. Rebo Wekasan
         Rebo Wekasan adalah sebuah upacara yang diselenggarakan pada Selasa malam atau malam
      Rabu. Di Yogyakarta, tepatnya di Desa Wonokromo, Plered, dan Bantul juga mengklaim
      menyelenggarakan Rebo Wekasan. Konon, hari Rabu terakhir dalam bulan Safar merupakan hari
      bertemunya Sunan Hamengkubuwono I dengan Kyai Faqih Usman. Berdasarkan hari itulah
      kemudian masyarakat menamakannya dengan upacara rebo wekasan atau rebo pungkasan.
         Upacara ini dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, serta rasa terima kasih
       kepada kyai pertama di Wonokromo: Kyai Faqih Usman atau Kyai Welit yang bisa
       menyembuhkan segala penyakit dan dapat memberi berkah untuk kesuksesan usaha atau tujuan-
       tujuan tertentu.


 Puncak Acara Rebo Wekasan: Kirab Lemper Raksasa

11. Burdah Pengayaman
         Kesenian tradisional Islam di Indonesia yang memadukan unsur seni tabuh rebana dengan
     syair pujian kepada Rasulullah SAW ini lumrah disebut dengan burdah. Biasanya, burdah
     seringkali dilantunkan pada saat menyambut kelahiran bayi, khitanan, atau hajatan lain. Akan
     tetapi, burdah paling sering dilantunkan saat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Syair-
     syair yang ditulis oleh Imam Busyiri (1213-1297 M), seorang penyair besar dan ulama sufi
     kelahiran Mesir ini memang indah dan seringkali didendangkan umat Islam di seluruh dunia.

Rebana Sebagai Pengiring Burdah Pengayaman

         Sebenarnya, judul asli syair burdah adalah Al-Kawakib Ad-Durriyyah yang terdiri dari 160 bait.
      Namun, istilah burdah lebih akrab karena berhubungan dengan pengalaman spiritual penulisnya.
      Suatu ketika, Imam Busyiri bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW dan diberi mantel (burdah),
      seperti yang diberikan Rasulullah SAW kepada Ka’ab bin Zuhair. Ia terkejut atas mimpi tersebut,
      hingga membuatnya terperanjat dan meloncat dari tempat tidur. Anehnya, sakit lumpuh yang
      dideritanya berangsur sembuh. Ia terharu atas peristiwa itu dan secara spontan melontarkan
      kalimat-kalimat indah berupa pujian terhadap Rasulullah SAW sehingga jadilah syair burdah
      tersebut.


Sumber Gambar dan Artikel :
Google Images
www.wikipedia.org
www.sosbud.kompasiana.com
archive.kaskus.co.id
www.jogjasekaten.wordpress.com
www.inourhands12.blogspot.com
www.eventsolo.com
www.dedemsajjo.blogspot.com
Buku Pelajaran Agama Islam kelas IX SMP

1 comment:

  1. Woww..itz look likes a New Sound of Music Dudes...U have developed quite rapidly this website ... thazz awesome enough ..i like this one. continue on..and to all visitor don't forget to like, comment, or visit to my website hayyurafigovernment.blogspot.com .. thanks to all..>>

    ReplyDelete